eco fashion logo

eco fashion logo

Minggu, 29 Mei 2011

Do You Know???

Rata-rata kita semua mengetahui adanya limbah rumah tangga, limbah pabrik, maupun polusi udara yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun, bukan hal itu saja yang mengotori lingkungan kita , ada satu hal yang kita gunakan sehari-hari dan hal itu juga ikut memberikan kontribusi sampah yang jumlahnya cukup besar, yaitu pakaian.

Biaya $2 milliar dikeluarkan setiap tahun untuk membeli pestisida untuk tanaman kapas, merupakan nominal terbesar dibandingkan tamanan lainnya. Pakaian menggunakan air lebih dari industri lain selain pertanian. Kapas konvensional, tumbuh di lebih dari 70 negara yang meliputi hampir 50 persen produk tekstil di seluruh dunia, juga terjadi menjadi tanaman paling beracun di dunia. Sekitar $ 2 juta untuk bahan kimia pestisida berbahaya yang dilepaskan ke udara setiap tahun, mewakili 16% dari insektisida global daripada tanaman pertanian lainnya (untuk menempatkan ini dalam konteks, dibutuhkan sekitar sepertiga dari satu pon pupuk buatan dan pestisida untuk menanam kapas cukup untuk t-shirt). WHO memperkirakan bahwa setidaknya 3 juta orang yang diracuni oleh pestisida setiap tahun, menyebabkan 220.000 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Pada masyarakat pedesaan dimana kemiskinan mencegah pekerja pertanian mengambil tindakan pencegahan, aborsi, kelahiran prematur dan anak-anak sakit yang di mana-mana.

Eco-fashion sedang mencoba untuk mengubah pikiran masyarakat tentang apa yang dunia "fashion" koonstruksikan. Sebagai desain produk yang baik, produksi pakaian yang dapat dicapai secara lebih cerdas, lebih sosial dan untuk pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan, yaitu pakaian organik, diproduksi tanpa pestisida beracun dan dicelupkan ke dalam pewarna berdampak rendah, menjadi populer di seluruh dunia. Pada tahun 2006, penjualan ritel produk katun organik mencapai 1,1 miliar dollar AS secara global 85% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, menurut Organik Exchange. Kapas organik ini ditanam dengan teknologi yang mutakhir. Beberapa produk yang dikembangkan lainya seperti serat dari kulit ikan salmon dan susu.

Dengan adanya kampanye yang kami lakukan diharapkan masyarakat sadar akan bahaya dari limbah industri tekstil dan mulai menggunakan produk yang mengusung tema eco-fashion. Kampanye kami juga bertujuan memberikan inspirasi pada masyarakat bagaimana meningkatkan kreativitas agar tidak perlu membeli pakaian yang baru dan dapat mendaur ulang pakaian-pakaian bekas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar